HOME

Sunday, April 10, 2011

Pakar Arsitektur Kritik Gedung Baru DPR

Sonya Helen Sinombor | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Minggu, 10 April 2011 | 16:52 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Rencana DPR untuk meneruskan pembangunan gedung baru DPR terus menuai kritik dari berbagai kalangan. Bahkan, pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie langsung ditanggapi sejumlah pakar di Kota Semarang. Marzuki Alie sebelumnya menyatakan bahwa rakyat biasa jangan diajak membahas pembangunan gedung baru. Hanya orang-orang elite, orang-orang pintar, yang bisa diajak membicarakan masalah itu.
Kalau Pak Marzuki menyatakan hanya orang-orang pintar yang bisa diajak membicarakan masalah ini, maka kami akan bicara.
-- Prof Ir Eko Budihardjo Mantan Ketua Forum Rektor Indonesia yang juga mantan Rektor Undip Semarang, Prof Ir Eko Budihardjo, Minggu (10/4/2011) di Semarang, Jawa Tengah, menyambut pernyataan politisi Partai Demokrat tersebut. "Kalau Pak Marzuki menyatakan hanya orang-orang pintar yang bisa diajak membicarakan masalah ini, maka kami akan bicara," ujar Eko.
Selain Eko, hadir juga sejumlah pakar dari Undip Semarang, seperti Prof Dr Ir Sugiono Soetomo (Ketua Program Doktor Teknik Arsitektur dan Perkotaan Undip), Prof Ir Totok Roesmanto (Ketua Program Magister Teknik Arsitektur Undip), Dr Ir Bambang Setioko (dosen Fakultas Teknik Undip), Dr Ir Adi Nugroho (dosen komunikasi Undip), dan sejumlah anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Undip. Mereka menyayangkan pernyataan Marzuki Alie yang dinilai menyakiti hati rakyat.
Atas pernyataan Marzuki, Eko bersama beberapa pakar arsitektur di Semarang pun mengkritik pembangunan gedung baru DPR yang dinilai sangat mewah sehingga menelan biaya triliunan rupiah.
"Kami ingin menyentuh nurani wakil rakyat dan mengusulkan rencana pembangunan gedung baru agar ditinjau ulang, diprogram kembali, didesain kembali sesuai hukum yang berlaku secara demokratis dan lebih terbuka," ujar Eko.
Adapun Prof Dr Ir Sugiono Soetomo menegaskan, pihaknya tidak melarang DPR untuk membangun gedung jika gedung DPR yang ada sekarang ini sudah tidak layak. Namun, sebaiknya pembangunan gedung baru DPR tidak harus seperti yang dilakukan saat ini.
Bambang Setioko pun memberi tanggapan atas hal itu. "DPR secara tidak sadar sedang membangun antidemokrasi, yang tidak mempertimbangkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di sekitarnya," ujarnya.
Sementara itu, Adi Nugroho dan Totok Roesmanto menilai seharusnya jika gedung tersebut merupakan rumah aspirasi rakyat, maka DPR seharusnya membangun gedung yang desainnya menyatu dengan rakyat, bukan meniru model gedung dari luar. Hal ini perlu diperhatikan mengingat pembangunan gedung baru mengurangi ruang hijau publik di Jakarta.


Pesta Miras, 1 Tewas, 1 Kritis

Heru Margianto | Minggu, 10 April 2011 | 20:05 WIB
GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Untuk kesekian kalinya pesta minuman keras (miras) menelan korban jiwa. Sudadyo alias Kadil (46), warga Dusun Selang, Desa Selang, Kecamatan Wonosari, tewas setelah menggelar pesta miras oplosan ciu dan lapen. Meski sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Wonosari, Sabtu (9/4/2011), nyawa korban tak bisa tertolong.
Setelah jenazah Sudadyo dimakamkan, menyusul satu lagi korban bernama Supardi (35) warga Desa Selang, Kecamatan Wonosari, Minggu (10/4/2011), harus dilarikan ke RSUD Wonosari. Meski sesekali Supardi muntah darah, ia masih berusaha menjawab pertanyaan wartawan, hanya saja matanya tak lagi mampu melihat dengan jelas.
"Saya tidak bisa melihat Anda, hanya kelihatan kepalanya saja, Mas," ucap Supardi sambil terbaring di Bangsal Bakung.
Sebelumnya, saat pemakaman Sudadyo, lanjutnya, ia masih sempat melayat. Namun tiba-tiba, ia merasakan pandangan kabur dan perutnya terasa keras dan berkali-kali muntah. Menurut Supardi, saat itu dirinya minum miras oplosan bersama Sudadyo dan satu orang temannya lagi pada hari Jumat (8/4/2011).
Tidak puas jika hanya minum satu liter, pria bertato ini menambah miras hingga 3 liter yang dibeli di kawasan Bejiharjo, Karangmojo, bersama korban tewas, Sudadyo, seharga Rp 10.000 per liter. "Saya sudah diberi minum air kelapa muda hijau dan minum obat lain sebagai penawar, namun tidak tahu kenapa hari ini terasa agak parah, makanya saya dibawa ke rumah sakit" ungkap Supardi.
Kapolres Gunung Kidul AKBP Asep Nalaludin didampingi Kasat Reskrim AKP Widy Saputra mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas dugaan korban ciu dan lapen tersebut. "Kami masih menyelidiki kasus ini, apa saja yang mereka minum sebelum kejadian dan di mana mereka mendapatkan miras tersebut," pungkas AKBP Asep Nalaludin, Minggu (10/4/2011).


Bara Api Tampak di Puncak Merapi

Aloysius Budi Kurniawan | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Minggu, 10 April 2011 | 19:28 WIB
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Awan panas atau wedhus gembel keluar dari puncak Gunung Merapi terlihat dari Dusun Ngancar, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (10/11/2010). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan perluasan radius bahaya menjadi 20 kilometer dari puncak Merapi seiring meningkatnya aktivitas gunung tersebut.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Dalam dua hari terakhir, Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas. Bahkan, bara api magma Gunung Merapi sempat terpantau kamera pemantau CCTV pada 25 Maret 2011. Ini menunjukkan, proses erupsi Merapi tahun 2010 belum sepenuhnya berhenti.
Pengamat Gunung Merapi Posko Kaliurang, Triyono, mengatakan, sinar bara api di puncak Merapi tertangkap kamera CCTV di Deles, Klaten, Jumat (25/3/11) lalu mulai pukul 19.40 hingga Sabtu (26/3/11) dini hari.
"Melalui monitor di Posko Kaliurang yang tersambung dengan kamera CCTV di Deles, kami bisa menyaksikan adanya bara api di puncak Merapi, yang setelah letusan 2010 tak terlihat, namun tampak kembali," ucapnya, Minggu (10/4/11) di Yogyakarta.
Selang beberapa hari kemudian, aktivitas Merapi meningkat tajam. Pada hari Kamis (7/4/2011) hanya terjadi satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa multifase, 10 kali guguran material, serta satu kali gempa tektonik. Namun, mulai Jumat (8/4/2011) gempa vulkanik dangkal meningkat menjadi 8 kali, gempa multifase melonjak hingga 122 kali, guguran material 5 kali, dan gempa tektonik 2 kali.
Pada Sabtu (9/4/2011) juga masih terlihat ada peningkatan. Antara pukul 00.00 dan 06.00 saja terjadi 8 kali gempa vulkanik dangkal, 22 kali gempa multifase, 4 kali guguran material, dan 1 kali gempa tektonik, kata Triyono.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo mengatakan, munculnya bara api di puncak Merapi menunjukkan proses erupsi Merapi 2010 belum sepenuhnya berhenti. Bara api yang muncul terjadi karena pergerakan magma ke atas untuk membentuk kubah lava.
"Fase akhir erupsi biasanya ditandai dengan pertumbuhan kubah lava. Namun, hingga saat ini kami belum akan menurunkan status selama kondisi Merapi masih fluktuatif," ujarnya.
Menurut Subandriyo, selain karena aktivitas Merapi yang belum stabil, lahar dingin Merapi juga masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Penurunan status Merapi dari waspada menjadi aktif normal dikhawatirkan justru akan menurunkan tingkat kewaspadaan masyarakat.



3 Siswi SMP Pesta Seks dengan 7 Pria

Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Minggu, 10 April 2011 | 20:11 WIB
GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Sepuluh remaja pria dan wanita, 3 di antaranya masih berstatus siswi sebuah SMP swasta di Wonosari, digerebek warga saat berada di rumah kosong di Desa Mulo, Wonosarik Sabtu (9/4/2011) malam. Kuat dugaan, mereka melakukan pesta seks dan minuman keras karena di lokasi tersebut warga menemukan sejumlah pakaian dalam dan sejumlah botol miras milik para pelaku.
Menurut Kepala Dukuh Mulo, Wasiran, peristiwa ini diketahui setelah muncul kecurigaan masyarakat sekitar terhadap aktivitas di sebuah rumah kosong. Beberapa orang berpasangan yang menggunakan motor mendatangi rumah itu. Warga kemudian melakukan pengintaian hingga berakhir pada penggerebekan.
"Saat digerebek, rumah tersebut dalam keadaan gelap tanpa lampu dan didapati ada 10 remaja, yang 3 di antaranya perempuan. Mereka kami diserahkan ke Polsek Wonosari," ujar Dukuh Mulo Wasiran kepada Minggu (10/4/11).
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Gunung Kidul, AKP Widy Saputro, mengatakan, ke-10 remaja termasuk tiga siswi SMP tersebut sudah dimintai keterangan. Meski belum ada satu pun yang ditahan, mereka dikenakan wajib lapor.
"Jika ternyata dari hasil pemeriksaan mereka benar melakukan perbuatan cabul, akan kami usut tuntas. Terlebih ada keterlibatan siswi SMP yang masih di bawah umur, mereka akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) Nomor 23 Tahun 2002," imbuhnya.
Ke-10 remaja yang diamankan polisi tersebut masing-masing Tri (20), Sjw (20), Ekw (20), Jam (20), Den (20), semuanya warga Mulo, Wonosari, And (19), warga Pracimantoro Wonogiri, Jawa Tengah, Ngat (20), warga Mulo. Sedangkan ketiga siswi SMP tersebut adalah Dik (16), warga Pulutan Wonosari, Brg (15), warga Jeruksari, Wonosari, dan gadis Cik (15), warga Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari.





Diludahi, Wagub Jawa Timur Malah Tertawa

Heru Margianto | Minggu, 10 April 2011 | 18:34 WIB
PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul tiba-tiba diludahi. Namun ia tidak marah, sempat kaget, lalu tertawa.
Peristiwa menggelikan ini terjadi di acara Kontes Nasional, Bursa dan Expo Kambing Peranakan Ettawa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Kompetisi yang memperebutkan Piala Gubernur Jawa Timur tersebut digelar Asosiasi Peternak Ettawa Nasional (Aspenas) Jawa Timur, sejak Sabtu (9/4/2011) hingga Minggu (10/4/2011).
Sedikitnya peserta dari 17 kota dan kabupaten se-Jawa Timur mengikuti kontes itu. Ada pula peserta yang dari luar Jawa Timur. Kontes yang memperebutkan trofi dan uang pembinaan itu terbagi dalam lima kategori, tergantung pada berat badan dan usia kambing.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama istri, Ummu Fatma, dan rombongan pejabat Pemprov hadir di Probolinggo, Minggu, menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Gus Ipul mengungkapkan, dirinya bangga atas perkembangan kambing Ettawa di Jawa Timur. Para peternak Ettawa, bagi Gus Ipul, adalah pahlawan karena merintis usaha ternak Ettawa.
"Kalau peternak sapi sudah jelas, banyak yang untung. Kalau Ettawa, ini masih usaha rintisan. Bahkan, tanpa dimodali pemerintah, para peternak jalan terus. Para peternak Ettawa, menurut saya, adalah orang gila, sebab perawatan Ettawa melebihi perawatan istri," katanya sambil terkekeh.
Maklum, menurut Habibullah, seorang peserta kontes, perawatan kambing Ettawa di antaranya adalah memandikan tiga kali sehari dengan shampo agar bulunya mengkilat. Terkait makanannya, kata Habib, bergantung pada berat dan usia kambing. "Jika ukurannya kecil, jumlah rumput yang dimakan seperti kambing pada umumnya. Kalau besar, ya lebih banyak," ujarnya.
Karena kambing Ettawa sering diekspor ke Malaysia dan Singapura, Gus Ipul berharap agar kambing itu bisa diolah di Jawa Timur. Apalagi, kotorannya bisa menghasilkan sampo dan lulur. Bahkan susunya mengandung protein yang setara dengan ASI dan lebih banyak dari susu sapi.
"Istri saya baru tahu dan penasaran dengan lulur dari kambing Ettawa. Yang jelas, Pemprov Jawa Timur akan membantu lewat regulasi demi perkembangan Ettawa," ujanya.
Seusai menyerahkan hadiah kepada para pemenang, Gus Ipul dan istrinya kemudian mendatangi kambing Ettawa yang ukurannya jauh lebih besar daripada kambing biasa. Mereka berdua seakan kagum atas kambing yang memiliki warna bulu unik dan berbadan jumbo. Gus Ipul tak henti-hentinya mengusap dan mengelus kepala kambing.
Saat dielus-elus, seekor kambing berulang kali menyembur wajah Gus Ipul. Namun, ia terlihat semakin gemas dan tak menghentikan belaiannya. Tiba-tiba, kambing itu meludahi wajah orang nomor dua di Jawa Timur tersebut. Gus Ipul kaget, berterak, dan secara refleks memalingkan muka serta memegangi wajahnya. Rombongan pejabat Pemprov Jawa Timur terdiam.
Setelah sekian detik memegangi wajah dan memejamkan matanya, Gus Ipul lalu tertawa senang sembari mengelus kambing itu lagi.
Kendati Gus Ipul dan rombongan sudah beranjak dari kandang kambing, Ummu Fatma malah enggan meninggalkan kambing itu. Ia terus membelai seolah tak khawatir diludahi kambing seperti yang dialami suaminya. Bahkan, berulang kali dia berpose bersama kambing yang baunya minta ampun itu.


Lian, Pegawai Kemenhub yang Hilang Ditemukan di Puncak

Minggu, 10/04/2011 18:27 WIB

Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Pegawai Kementerian Perhubungan Lian Febriani yang hilang sejak Kamis (7/4/2011) lalu sudah ditemukan. Lian ditemukan di sebuah masjid di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
"Sudah (ditemukan), informasi yang saya dapat ditemukan di salah satu masjid di daerah Puncak, Bogor," kata Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada detikcom, Minggu (10/4/2011).
Menurut Bambang, kabar soal keberadaan Lian diterimanya sejak pukul 08.00 WIB. Ada warga yang melihat Lian pada dinihari dan langsung melapor ke petugas kepolisian setempat.
"Sekarang sudah di rumah bersama keluarga," ucap Bambang.
Lian Febriani, adalah PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang hilang sejak Kamis (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi. Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia akan menemui seseorang di Jl Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun hingga jam pulang kantor Lian tidak pernah kembali ke kantornya.
Sejak menghilang, Lian juga tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya.


Tiru Korsel, TNI Didesak Bebaskan WNI yang Disandera Perompak Somalia

Minggu, 10/04/2011 06:40 WIB

Aprizal Rahmatullah - detikNews
Jakarta - 20 WNI termasuk Kapten Kapal Sinar Kudus Slamet Jauhari disandera perompak Somalia di perairan Laut Arab. TNI didesak mengirim pasukan dalam operasi khusus untuk membebaskan WNI.
"Korsel saja bisa. Pembajakan terhadap kasus ini apalagi menyangkut warga negara Indonesia semestinya TNI melakukan operasi khusus," kata anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani kepada detikcom, Sabtu (9/4/2011).
Sekjen Partai Gerindra ini menegaskan tak ada tawar menawar jika berhadapan dengan perompak. Keselamatan jiwa WNI bukanlah taruhan seperti barang. "Saya sangat setuju kalau pemerintah menggunakan otot dalam kasus ini. Sudah lah mana ada jalur diplomasi dengan perompak seperti ini," tegasnya.
Cara-cara yang ditempuh pemerintah Indonesia, kata Muzani, dinilai lamban. Menghadapi perompak tidak bisa disamakan dengan melawan penjahat lokal.
"Kita harus menunjukkan kalau negara ini memiliki kedaulatan dan tanggungjawab melindungi segenap warga negaranya. TNI memikul tugas itu. Kekuatan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan warga negara kita. Memang siapa lagi yang akan peduli? Menunggu perompak membebaskan mereka?" sindirnya.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak Somalia di perairan Laut Arab, saat melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Roterdam, Belanda, tanggal 16 Maret 2011 lalu. Kapal yang diawaki oleh 31 ABK, 20 orang diantaranya Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan.
Usaha pembebasan sendiri hingga saat ini belum membuahkan hasil, sementara keluarga ABK mengaku sangat cemas. Mereka berharap pemerintah RI bisa turun tangan membantu pembebasan. Pihak keluarga telah mengirimkan surat kepada Presiden SBY namun belum juga mendapat respon.
Awal tahun ini, pasukan khusus Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) berhasil menyelamatkan 21 pelaut termasuk 2 WNI yang disandera para bajak laut Somalia. Kapal kargo mereka yang dibajak juga berhasil direbut kembali. Kapal Samho Jewelry dibajak pada Sabtu, 15 Januari di Laut Arab saat dalam perjalanan menuju Sri Lanka dari Uni Emirat Arab. Kapal tersebut mengangkut bahan-bahan kimia. Kapal tersebut membawa 21 kru yang terdiri dari delapan warga Korsel, dua WNI dan 11 warga Myanmar.


Malaysia Protes Indonesia atas Penangkapan Nelayan

Minggu, 10/04/2011 12:59 WIB
Nurul Hidayati - detikNews

Kuala Lumpur - Kementerian Luar Negeri Malaysia telah mengirimkan surat kepada otoritas Indonesia untuk memprotes intrusi aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) ke perairan Malaysia dan menangkap dua perahu nelayan setempat.
Seorang pejabat Wisma Putra mengkonfirmasi surat protes itu dikirim hari Jumat (8/4/2011), demikian dilansir Bernama, Sabtu (9/4/2011).
Juru bicara Badan Penegakan Maritim Malaysia menyatakan, instrusi oleh aparat Indonesia itu jelas-jelas melanggar hukum internasional.
"Kami belum memastikan di mana dua kapal ditahan dan akan mencoba untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang masalah ini," katanya, menambahkan bahwa meskipun perahu-perahu itu dimiliki oleh penduduk setempat (Malaysia), namun 10 awak perahu berasal dari Thailand dan Myanmar.
Kedua perahu yang berlayar dari Hutan Melintang, Perak, ditangkap aparat Indonesia di Selat Malaka, sekitar 25 mil laut dari perbatasan Malaysia-Indonesia dan 45 mil laut barat daya Penang.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Malaysia menyatakan, ketika aparat Indonesia menangkap dua perahu nelayan itu, 4 helikopter Malaysia segera terbang dan memerintahkan aparat Indonesia melepaskan tawanan mereka. Tapi instruksi itu tidak digubris. Malah aparat Indonesia mengarahkan senjatanya kepada heli-heli itu. Aparat Malaysia tidak bereaksi lebih lanjut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, pejabat KKP dan Kemlu RI belum ada yang mengangkat teleponnya saat coba dikonfirmasi detikcom.

Tonton Video Porno Saat Sidang Paripurna, Arifinto Harusnya Mengundurkan Diri

Minggu, 10/04/2011 05:47 WIB

Aprizal Rahmatullah - detikNews
Jakarta - Tindakan anggota DPR Arifinto yang menonton video saat sidang paripurna menuai kecaman. Politikus PKS ini dinilai tak layak lagi menjabat sebagai anggota DPR. Ia harusnya sudah mengundurkan diri saat kepergok menonton video porno.
"Dari segi etika sosial sangat memalukan. Mereka ini kan wakil rakyat harusnya memberi contoh," nilai Sosiolog UI Musni Umar saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/4/2011) malam.
Musni mengatakan, sebagai kader PKS, Arifinto harusnya sadar diri sedang mengikuti rapat paripurna. Membuka tablet PC untuk menghilangkan kejenuhan dianggap bukan alasan yang tepat.
"Kalau jenuh kenapa dia tidak mengundurkan diri saja. Tidak ada alasan untuk jenuh, paripurna itu semua anggota harus maksimal konsentrasi. Dia kan tandatangan disitu mereka dibayar oleh negara lho," tegas lulusan Universitas Kebangsaan, Malaysia ini.
Menurut Musni, tindakan Arifinto sudah tak bisa ditolerir lagi. PKS harus segera mengambil sikap untuk Arifinto.
"Tidak ada pilihan selain di-PAW. Kalau tidak PKS bakal diserang publik terus nanti. Sebagai partai dakwah tentunya standar moral untuk akder sendiri harus lebih tegas," imbuhnya.
Arifinto kepergok melihat tayangan porno saat sidang paripurna tentang pengesahan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan pidato penutupan masa sidang III tahun sidang 2010-2011. Dalam jumpa pers Jumat (8/4) kemarin di DPR, Arifin mengaku jika ia membuka e-mail miliknya karena jenuh mengikuti rapat paripurna.
Arifin mengatakan, ia sudah biasa membuka e-mail saat rapat di DPR. Karena dengan membuka e-mail, bisa membantu pekerjaannya. "Saya rasa, kan saya biasa buka e-mail pada waktu rapat, membantu pekerjaan tidak ada masalah," katanya.

PKS Tidak Perlu Pasang Badan untuk Arifinto


Dewan Syariah PKS Soal Arifinto: Kader PKS Juga Manusia

Minggu, 10/04/2011 13:19 WIB

Lia Harahap - detikNews

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belakang memang menjadi sorotan publik. Belum lagi selesai kisruh internal antara petinggi PKS dan pendiri PKS Yusuf Supendi, PKS kembali menjadi cibiran saat kadernya yang duduk sebagai anggota DPR, Arifinto, terpergok sedang nonton video porno.
Bagi Dewan Syariah (lembaga yudikatif) PKS, beberapa persoalan itu sebenarnya menunjukkan bahwa kader PKS juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
"PKS ini komunitas manusia biasa, bukan komunitas malaikat. Apa yang terjadi pada manusia biasa juga bisa terjadi pada kader-kader PKS. Untuk itulah kami (PKS) punya sistem yang bisa mengantipasi jika terjadi hal-hal seperti ini," ujar Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, Surahman Hidayat saat berbincang dengan detikcom, Minggu (10/4/2011).
Meskipun begitu, PKS tetap memberikan sanksi yang tegas pada kadernya yang terbukti bersalah. PKS berjanji tidak ada akan melindungi siapa pun.
"Kan ada namanya tabayun (kroscek) ya, yang jelas yang salah tidak akan dilindungi. Karena kita ini manusia, zaman nabi saja ada masalah," katanya.
Beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini, akan menjadi pelajaran bagi PKS. PKS akan melakukan pembinaan pada kadernya lebih intens ke depan.
"Walaupun sebagai partai dakwah kita tetap melakukan pembinaan karakter para kader secara intens," tegas Surahman.
Terkait persoalan Arifinto, Dewan Syariah akan melakukan klarifikasi secepatnya. Dewan Syariah, lanjutnya, tidak akan memberikan keistimewaan pada Arifinto jika memang bersalah.
"Tentunya Dewan Syariah akan bekerja sesuai tugasnya. Kita akan meminta keterangaan kepada yang bersangkutan," jelasnya.
Kapan? "Ya secepatnya," ucap Surahman tanpa merinci kapan rencana pemanggilan itu akan dilakukan.